11 amaliyadamayantidita. Komponen pendukung E-learning yang wajib ada untuk mendukung metode pembelajaran ini paling tidak harus memiliki 5 aspek yang ada di bawah ini. 1.Perangkat keras (hardware). 2.Perangkat lunak (software). 3.Jaringan intranet. 4.Konten dan materi pembelajaran. 5.Strategi komunikasi pemanfaatan elearning dalam pembelajaran.
Komponenpendukung untuk pembelajaran e learning adalah kecuali mldr. E learning adalah sebuah metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara memanfaatkan perangkat eletktronik untuk membantu mempermudah proses belajar dan mengajar. E learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet jaringan komputer maupun.
Dilansirdari Ensiklopedia, Yang tidak termasuk komponen pendukung E-learning adalahyang tidak termasuk komponen pendukung e-learning adalah Brainware. Penjelasan. Kenapa jawabanya bukan A. Hardware? Nah ini nih masalahnya, setelah saya tadi mencari informasi, ternyata jawaban ini lebih tepat untuk pertanyaan yang lain. Kenapa nggak B. Software?
Fast Money. Untuk mempermudah penyebaran pengetahuan dan mendukung system pembelajaran ini perusahaan harus memiliki system yang mampu mengakomodasi semua kebutuhan perusahaan dalam hal penyebaran pengetahuan dengan efisiensi biaya yang tinggi dan kemudahan akses dari para pegawainya. Tujuan utama system manajemen pengetahuan adalah meningkatkan kompetensi pegawai di perusahaan sebagai bagian dari pengelolaan sumber daya manusia. Perkembangan teknologi informasi TI yang sedemikian pesat tersebut menciptakan kultur baru bagi semua orang di seluruh dunia. Integrasi teknologi informasi ke dalam dunia usaha telah menciptakan pengaruh besar. Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi, system manajemen pengetahuan di perusahaan dapat digunakan secara efisien dan efektif serta berkelanjutan. Salah satu produk integrasi teknologi informasi ke dalam dunia usaha adalah e-learning atau elektronik learning. Saat ini e-Learning mulai mengambil perhatian banyak pihak, baik dari kalangan akademik, profesional, perusahaan maupun industri. E-learning adalah bentuk pembelajaran konvensional yang dituang dalam format digital dan disajikan melalui teknologi informasi. Dalam dunia usaha dan industri, e-Learning dinilai mampu membantu proses dalam meningkatkan kompetensi karyawan atau sumber daya manusia. E-Learning merupakan sebuah alat yang dinilai ampuh untuk lebih memberdayakan sistem manajemen pengetahuan. Dikatakan demikian, karena dengan adanya e-Learning, proses pengaksesan informasi yang telah terekam dapat dilakukan dari tempat yang jauh dari perusahaan tempat kerja. Sehingga e-Learning tidak hanya berfungsi sebagai fasilitator juga sekaligus mempermudah mereka para karyawan perusahaan tersebut untuk terus belajar dari pengalaman mereka sebelumnya yang telah direkam dan didokumentasikan serta tersimpan dalam repository. Dengan sistem e-Learning yang dimanfaatkan secara tepat guna, suatu organisasi/perusahaan dapat dengan cepat meningkatkan efisiensi dalam mereplikasi pengetahuan yang telah berhasil dikuasai dan dipelajari di suatu bagian ke seluruh sendi tubuh organisasi/perusahaan yang lainnya. Replikasi secara cepat ini sangat penting dalam memastikan bahwa perusahaan tidak lagi berulang-ulang melakukan kesalahan yang sama dan harus kembali lagi mempelajarinya dari awal, serta informasi pengetahuan menjadi tidak terisolasi dalam suatu bagian-bagian individu-individu dalam suatu organisasi/perusahaan. E-Learning memberdayakan salah satu karakteristik yang berguna dari pengetahuan, yaitu sekali diciptakan kemudian disimpan. Dengan demikian, akan sangat mudah untuk direplikasikan ke seluruh bagian organisasi/perusahaan. Penggunaan e-learning bertujuan untuk memberikan pembelajaran kepada karyawan untuk meningkatkan kompetensinya secara berkelanjutan guna menunjang kinerja karyawan itu sendiri. Hal tersebut pada akhirnya akan berperan pada tingkat kemajuan dan kinerja perusahaan. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free PENGENALAN E-LEARNING Untuk mempermudah penyebaran pengetahuan dan mendukung system pembelajaran ini perusahaan harus memiliki system yang mampu mengakomodasi semua kebutuhan perusahaan dalam hal penyebaran pengetahuan dengan efisiensi biaya yang tinggi dan kemudahan akses dari para pegawainya. Tujuan utama system manajemen pengetahuan adalah meningkatkan kompetensi pegawai di perusahaan sebagai bagian dari pengelolaan sumber daya manusia. Perkembangan teknologi informasi TI yang sedemikian pesat tersebut menciptakan kultur baru bagi semua orang di seluruh dunia. Integrasi teknologi informasi ke dalam dunia usaha telah menciptakan pengaruh besar. Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi, system manajemen pengetahuan di perusahaan dapat digunakan secara efisien dan efektif serta berkelanjutan. Salah satu produk integrasi teknologi informasi ke dalam dunia usaha adalah e-learning atau elektronik learning. Saat ini e-Learning mulai mengambil perhatian banyak pihak, baik dari kalangan akademik, profesional, perusahaan maupun industri. E-learning adalah bentuk pembelajaran konvensional yang dituang dalam format digital dan disajikan melalui teknologi informasi. Dalam dunia usaha dan industri, e-Learning dinilai mampu membantu proses dalam meningkatkan kompetensi karyawan atau sumber daya manusia. E-Learning merupakan sebuah alat yang dinilai ampuh untuk lebih memberdayakan sistem manajemen pengetahuan. Dikatakan demikian, karena dengan adanya e-Learning, proses pengaksesan informasi yang telah terekam dapat dilakukan dari tempat yang jauh dari perusahaan tempat kerja. Sehingga e-Learning tidak hanya berfungsi sebagai fasilitator juga sekaligus mempermudah mereka para karyawan perusahaan tersebut untuk terus belajar dari pengalaman mereka sebelumnya yang telah direkam dan didokumentasikan serta tersimpan dalam repository. Dengan sistem e-Learning yang dimanfaatkan secara tepat guna, suatu organisasi/perusahaan dapat dengan cepat meningkatkan efisiensi dalam mereplikasi pengetahuan yang telah berhasil dikuasai dan dipelajari di suatu bagian ke seluruh sendi tubuh organisasi/perusahaan yang lainnya. Replikasi secara cepat ini sangat penting dalam memastikan bahwa perusahaan tidak lagi berulang-ulang melakukan kesalahan yang sama dan harus kembali lagi mempelajarinya dari awal, serta informasi pengetahuan menjadi tidak terisolasi dalam suatu bagian-bagian individu-individu dalam suatu organisasi/perusahaan. E-Learning memberdayakan salah satu karakteristik yang berguna dari pengetahuan, yaitu sekali diciptakan kemudian disimpan. Dengan demikian, akan sangat mudah untuk direplikasikan ke seluruh bagian organisasi/perusahaan. Penggunaan e-learning bertujuan untuk memberikan pembelajaran kepada karyawan untuk meningkatkan kompetensinya secara berkelanjutan guna menunjang kinerja karyawan itu sendiri. Hal tersebut pada akhirnya akan berperan pada tingkat kemajuan dan kinerja perusahaan. 1. PENGERTIAN DAN SEJARAH E LEARNING PENGERTIAN E-LEARNING E-learning merupakan singkatan dari Elektronic Learning, merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Beberapa ahli mencoba menguraikan pengertian e-learning menurut versinya masing-masing, diantaranya 1. Jaya Kumar C. Koran 2002 E-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik LAN, WAN, atau internet untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. 2. Dong dalam Kamarga, 2002 E-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya. 3. Rosenberg 2001 Menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan 4. Darin E. Hartley [Hartley, 2001] E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain. 5. dalam Glossary of eLearning Terms [Glossary, 2001] E-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone. 6. Michael, 201327. Pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan sistem elektronik atau komputer sehingga mampu mendukung proses pembelajaran 7. Chandrawati, 2010. Proses pembelajaran jarak jauh dengan menggabungkan prinsip-prinsip dalam proses pembelajaran dengan teknologi. 8. Ardiansyah, 2013. Sistem pembelajaran yang digunakan sebagai sarana untuk proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka secara langsung antara guru dengan siswa. E-learning dalam arti luas bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan di media elektronik internet baik secara formal maupun informal. E-learning secara formal misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait pengelola e-learning dan pembelajar sendiri. Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan biasanya perusahaan konsultan yang memang bergerak dibidang penyediaan jasa e-learning untuk umum. E-learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas biasanya tanpa memungut biaya. SEJARAH E-LEARNING E-learning pertama kali diperkenalkan oleh Universitas Illionis di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer computer-assisted instruktion dan komputer bernama PLATO. Sejak saat itu, perkembangan e-learning berkembang sejalan dengan perkembangan dan kemajuan teknologi. Berikut perkembangan e-learning dari masa ke masa Tahun 1990 Era CBT Computer-Based Training di mana mulai bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia Video dan Audio dalam format mov, mpeg-1, atau avi. Tahun 1994 Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara masal. Tahun 1997 LMS Learning Management System. Seiring dengan perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC Airline Industry CBT Commettee, IMS, IEEE LOM, ARIADNE, dsb. Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara total, baik untuk pembelajar learner maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia, video streaming serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar dan berukuran kecil. Melihat perkembangan e-learning dari dari masa ke masa yang terus berkembang mengikuti perkembangan teknologi, maka dapat disimpulkan bahwa e-learning akan menjadi sistem pembelajaran masa depan. Seiring perkembangan Internet, penggunaan sistem e-learning pun tumbuh luar telah digunakan sebagai salah satu tool untuk melakukan pembelajaran. 2. KOMPONEN E-LEARNING Komponen-komponen pendukung dari proses e-Learning menurut Wahono dalam Adri 20074 ada 3 komponen, antara lain • Sistem dan Aplikasi e-Learning Sistem dan Aplikasi e-Learning Sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar konvensional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian rapor, sistem ujian online dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar. Sistem perangkat lunak tersebut sering disebut dengan Learning Management System LMS. LMS banyak yang opensource sehingga bisa kita manfaatkan dengan mudah dan murah untuk dibangun di sekolah dan universitas kita. Sistem dan Aplikasi E- Learning merupakan suatu sistem pendukung yang berfungsi untuk memvirtualisasikan proses belajar mengajar. Seperti kegiatan belajar mengajar pada umumnya, aplikasi e-learning harus dapat menggantikan proses migrasi konten konvensional ke digital. E-Learning pada perusahaan, meliputi proses pemberian materi yang berhubungan dengan pekerjaan, sertifikasi, pengisisan kuisioner, ujian online kenaikan pangkat, hingga melihat progress masing-masing karyawan. Contoh e-learning dalam dunia pendidikan pemberian materi pelajaran, forum, dan kuis serta ujian online. LMS atau lebih dikenal dengan Learning Management System adalah suatu perangkat lunak atau software yang digunakan untuk mengelola untuk keperluan administrasi, dokumentasi, materi dan bahan ajar pelatihan serta laporan kegiatan belajar mengajar secara online terhubung ke internet. Untuk mengembangkan e-Learning, saat ini telah tersedia banyak Learning Management System, baik yang komersial ataupunyang bersifat Open Source, contohnya MOODLE. Secara umum, LMS menyediakan fitur standar untuk e-Learning , diantaranya • Fitur untuk ujian dan tugas, meliputi ujian exam, tugas assignment, dan penilaian. • Fitur untuk diskusi dan komunikasi, meliputi forum diskusi mailing list, instant messenger, pengumuman, profil dan kontak instruktur, serta File and Directory Sharing. • Fitur untuk materi pembelajaran, meliputi daftar pelajaran dan kategorinya, silabus, materi pelajaran berbasis teks atau multimedia, serta bahan pustaka. • Konten Elearning Konten dan bahan ajar yang ada pada E-Learning system Learning Management System. Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk Multimedia-based Content konten berbentuk multimedia interaktif atau Textbased Content konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa. Biasa disimpan dalam Learning Management System LMS sehingga dapat dijalankan oleh user kapanpun dan dimanapun. Konten E-Learning Konten dan bahan ajar yang ada pada e-Learning system Learning Management System. Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk Multimedia-based Content konten berbentuk multimedia interaktif atau Text-based Content konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa. Biasa disimpan dalam Learning Management System LMS sehingga dapat dijalankan oleh siswa kapanpun dan dimanapun. Depdiknas cukup aktif bergerak dengan membuat banyak kompetisi pembuatan multimedia pembelajaran. Pustekkom juga mengembangkan yang mem-free-kan multimedia pembelajaran untuk SMP, SMA dan SMK. Juga mari kita beri applaus ke pak Gatot Biro PKLN yang mulai memberikan insentif dan beasiswa untuk mahasiswa yang mengambil konsentrasi ke Game Technology yang arahnya untuk pendidikan. Ini langkah menarik untuk mempersiapkan perkembangan e-Learning dari sisi konten. Sedangkan Actor yang ada dalam pelaksanakan e-Learning boleh dikatakan sama dengan proses belajar mengajar konvensional, yaitu perlu adanya guru instruktur yang membimbing, siswa yang menerima bahan ajar dan administrator yang mengelola administrasi dan proses belajar mengajar. Sebenarnya materi E-Learning tidak harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat di mana dia berada. E-Learning disampaikan dengan memanfaatkan perangkat umumnya perangkat dilengkapi perangkat multimedia, dengan cd drive dan koneksi Internet ataupun Intranet lokal. Dengan memiliki komputer yang terkoneksi dengan intranet ataupun Internet, pembelajar dapat berpartisipasi dalam e-Learning. Jumlah pembelajar yang bisa ikut berpartisipasi tidak dibatasi dengan kapasitas kelas. Materi pelajaran dapat diketengahkan dengan kualitas yang lebih standar dibandingkan kelas konvensional yang tergantung pada kondisi dari pengajar. E-Learning bisa mencakup pembelajaran secara formal maupun informal. E-Learning secara formal, misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait pengelola E-Learning dan pembelajar sendiri. Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya, atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan biasanya perusahan konsultan yang memang bergerak di bidang penyediaan jasa E-Learning untuk umum. E-Learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi/perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas. Maka, dapat disimpulkan E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain serta perangkat maupun aplikasi elektronik lain baik online maupun offline sepeti CD/DVD, radio, fax, telepon, melalui aplikasi e-mail, dll. • Infrastruktur Elearning Infrastruktur E-Learning, yaitu dapat berupa personal computer PC, jaringan komputer, internet dan perlengkapan didalamnya peralatan teleconference apabila menggunakan layanan synchronous learning melalui teleconference. Actor orang terlibat dalam E-Learning yang ada dalam pelaksanakan E-Learning boleh dikatakan sama dengan proses belajar mengajar konvensional, yaitu perlu adanya guru instruktur yang membimbing, siswa yang menerima bahan ajar dan administrator yang mengelola administrasi dan proses belajar mengajar. 3. METODE PENYAMPAIAN E-LEARNING Interaksi pembelajaran adalah merupakan komunikasi antara aktor-aktor dalam E-Learning Guru atau tutor, Siswa, admin. Jika dilihat dari aktornya bentuk komunikasi dalam E-Learning meliputi 1. Komunikasi Guru ke siswa secara individu 2. Komunikasi guru ke siswa secara kelompok 3. Komunikasi Siswa ke siswa Sementara itu jika dilihat dari komponen tekhnologi atau infrastruktur elearning interaksi atau penyempaian materi dalam E-Learning dibedakan menjadi dua yaitu 1. Synchrounous E-Learning metode penyampaian pembelajaran dimana guru dan siswa dalam kelas dan waktu yang sama meskipun secara tempat berbeda. Contohnya chatting, teleconference, meeting bulanan manajer seluruh cabang United Tractor di Indonesia melalui teleconference. 2. Asynchronouse E-Learning metode penyampaian pembelajaran dimana tutor dan peserta dalam kelas yang sama kelas virtual, meskipun dalam waktu dan tempat yang berbeda. Nah disinilah diperlukan peranan sistem aplikasi E-Learning berupa Learning Management System dan content baik berbasis text atau multimedia. Sistem dan content tersedia dan online dalam 24 jam nonstop di Internet. Tutor dan peserta bisa melakukan proses belajar mengajar dimanapun dan kapanpun. Tahapan implementasi E-Learning yang umum, Asynchronous E-Learning dimatangkan terlebih dahulu dan kemudian dikembangkan ke Synchronous E-Learning ketika kebutuhan itu datang. PERBANDINGAN SYNCHRONOUS DAN ASYNCHRONOUS SYNCHRONOUS ELEARNING • Bisa terjadi komunikasi dua arah antara pengajar dan pelajar secara langsung. Akan tetapi memerlukan instruktur secara langsung dan jadwal yang disusun sebelumnya • Meminimalisir biaya transportasi. Tapi hilangnya non verbal communication • Efektif apabila materi tergolong cepat perubahannya • Di Indonesia masih bermasalah dengan bandwidth Pemahaman Asynchronous Elearning • Keuntungan utamanya adalah content didistribusikan ke pelajar, sesuai untuk kebutuhan individual • Tidak memerlukan instruktur secara langsung, Agar efektif, harus disajikan lebih menarik dan informasi yang disampaikan lebih detail • Content harus dibuat selengkap mungkin dan disajikan secara menarik. Siapkan materi yang mungkin sering ditanyakan sekaligus jawabannya Asynchronous Elearning bisa dikategorikan menjadi dua • Rapid Elearning Satu atau dua orang mampu membuatnya dalam waktu satu hari atau seminggu • Traditional Elearning Membutuhkan tim untuk membuat mulai 3 hingga 6 bulan Ciri Rapid Elearning • Perubahan isi dalam waktu yang relatif cepat atau diupdate secara berkala • Isi hanya memiliki masa berlaku yang singkat • Biaya terbatas • Informasi yang disampaikan sedang hangat • Waktu delivery yang cepat di butuhkan • Materi bisa dijelaskan melalui kata Ciri Traditional Elearning • Isi sudah fix atau jarang berubah • Masa berlaku materi cukup lama • Memiliki budget yang besar • Isi bersifat orisinil • Memerlukan model 3D 4. Strategi Implementasi E-Learning Menurut Koswara 2006 ada beberapa strategi pengajaran yang dapat diterapkan dengan menggunakan teknologi E-Learning adalah sebagai berikut • Learning by doing. Simulasi belajar dengan melakukan apa yang hendak dipelajari; contohnya adalah simulator penerbangan flight simulator, dimana seorang calon penerbang dapat dilatih untuk melakukan penerbangan suatu pesawat tertentu seperti ia berlatih dengan pesawat yang sesungguhnya. • Incidental learning. Mempelajari sesuatu secara tidak langsung. Tidak semua hal menarik untuk dipelajari, oleh karena itu dengan strategi ini seorang mahasiswa dapat mempelajari sesuatu melalui hal lain yang lebih menarik, dan diharapkan informasi yang sebenarnya dapat diserap secara tidak langsung. Misalnya mempelajari geografi dengan cara melakukan “perjalanan maya” ke daerah-daerah wisata. • Learning by reflection. Mempelajari sesuatu dengan mengembangkan ide/gagasan tentang subyek yang hendak dipelajari. Mahasiswa didorong untuk mengembangkan suatu ide/gagasan dengan cara memberikan informasi awal dan aplikasi akan “mendengarkan” dan memproses masukan ide/gagasan dari mahasiswa untuk kemudian diberikan informasi lanjutan berdasarkan masukan dari mahasiswa. • Case-based learning. Mempelajari sesuatu berdasarkan kasus-kasus yang telah terjadi mengenai subyek yang hendak dipelajari. Strategi ini tergantung kepada nara sumber ahli dan kasus-kasus yang dapat dikumpulkan tentang materi yang hendak dipelajari. Mahasiswa dapat mempelajari suatu materi dengan cara menyerap informasi dari nara sumber ahli tentang kasus-kasus yang telah terjadi atas materi tersebut. • Learning by exploring. Mempelajari sesuatu dengan cara melakukan eksplorasi terhadap subyek yang hendak dipelajari. Mahasiswa didorong untuk memahami suatu materi dengan caramelakukan eksplorasi mandiri atas materi tersebut. Aplikasi harus menyediakan informasi yang cukup untuk mengakomodasi eksplorasi dari mahasiswa. Mempelajari sesuatu dengan cara menetapkan suatu sasaran yang hendak dicapai goal-directed learning. Mahasiswa diposisikan dalam sebagai seseorang yang harus mencapai tujuan/sasaran dan aplikasi menyediakan fasilitas yang diperlukan dalam melakukan hal tersebut. Mahasiswa kemudian menyusun strategi mandiri untuk mencapai tujuan tersebut. 5. Fungsi dan Penyelenggaraan E-Learning Setidaknya ada 3 tiga fungsi E-Learning terhadap kegiatan pembelajaran di dalam kelas classroom instruction, yaitu Siahaan, 2004 1. Suplemen tambahan, yaitu apabila mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini tidak ada kewajiban bagi siswa untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, siswa yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan 2. Komplemen pelengkap, yaitu apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima siswa di dalam kelas. Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pengayaan atau remedial. Dikatakan sebagai pengayaan enrichment, apabila kepada siswa yang dapat dengan cepat menguasai/ memahami materi pelajaran yang disampaikan pada saat tatap muka diberi kesempatan untuk mengakses materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dikembangkan untuk agar semakin memantapkan tingkat penguasaan terhadap materi pelajaran yang telah diterima di kelas. Dikatakan sebagai program remedial, apabila siswa yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran pada saat tatap muka diberikan kesempatan untuk memanfaatkan materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dirancang untuk agar siswa semakin mudah memahami materi pelajaran yang disajikan di kelas. 3. Substitusi pengganti, yaitu apabila E-Learning dilakukan sebagai pengganti kegiatan belajar, misalnya dengan menggunakan model-model kegiatan pembelajaran. Ada 3 tiga alternatif model yang dapat dipilih, yakni 1 sepenuhnya secara tatap muka konvensional, 2 sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan 3 sepenuhnya melalui internet. Ada beberapa pertimbangan untuk menggunakan e-learning dewasa ini, antara lain • Harga perangkat komputer semakin lama semakin terjangkau tidak lagi diperlakukan sebagai barang mewah • Peningkatan kemampuan perangkat komputer dalam mengolah data lebih cepat dan kapasitas penyimpanan data semakin besar • Memperluas akses atau jaringan komunikasi • Memperpendek jarah dan mempermudah komunikasi • Mempermudah pencarian atau penelusuran informasi melalui internet. 6. Karakteristik E- learning dan manfaat E- Learning Karakteristik E-Learning 1. Memanfaatkan jasa teknologi informasi dan komunikasi berupa internet sehingga penyampaian pesan dan komunikasi guru dan siswa secara mudah dan cepat. 2. Memanfaatkan media komputer seperti jaringan komputer computer networks atau digital media. 3. Menggunakan pendekatan pembelajaran mandiri. Dengan menggunakan e-learning, pembelajar dituntut untuk melepaskan ketergantungannya terhadap pembelajar karena pembelajaran tidak dilakukan secara langsung. 4. Materi pembelajaran dapat disimpan di komputer. 5. Memanfaatkan komputer untuk proses pembelajaran dan juga mengetahui hasil kemajuan belajar, administrasi pendidikan, serta untuk mengetahui informasi yang banyak dari berbagai sumber informasi. 6. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di computer. Manfaat e-learning Manfaat E-learning diantaranya adalah sebagai berikut 1. Meningkatkan interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur enhance interactivity. Apabila dirancang secara cermat, pembelajaran elektronik dapat meningkatkan kadar interaksi pembelajaran, baik antara peserta didik dengan guru/instruktur, antara sesama peserta didik, maupun antara peserta didik dengan bahan belajar. Hal tersebut berbeda dengan pembelajaran yang bersifat konvensional. Tidak semua peserta didik dalam kegiatan pembelajaran konvensional dapat, berani atau mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaan ataupun menyampaikan pendapatnya di dalam diskusi. Hal ini disebabkan karena pada pembelajaran yang bersifat konvensional, kesempatan yang ada atau yang disediakan dosen/guru/instruktur untuk berdiskusi atau bertanya jawab sangat terbatas. 2. Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran darimana dan kapan saja time and place flexibility. Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses oleh peserta didik melalui internet, maka peserta didik dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja. Demikian juga dengan tugas-tugas kegiatan pembelajaran, dapat diserahkan kepada guru/dosen/instruktur begitu selesai dikerjakan. Tidak perlu menunggu sampai ada janji untuk bertemu dengan dosen/instruktur. 3. Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas potential to reach a global audience. Dengan fleksibilitas waktu dan tempat, maka jumlah peserta didik yang dapat dijangkau melalui kegiatan pembelajaran elektronik semakin lebih banyak atau meluas. Ruang dan tempat serta waktu tidak lagi menjadi hambatan sehingga, siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, seseorang dapat belajar. Interaksi dengan sumber belajar juga dilakukan melalui internet. Kesempatan belajar benar-benar terbuka lebar bagi siapa saja yang membutuhkan. 4. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran easy updating of content as well as archivable capabilities. Fasilitas yang tersedia dalam teknologi internet dan berbagai perangkat lunak software yang terus berkembang turut membantu mempermudah pengembangan bahan belajar elektronik. Demikian juga dengan penyempurnaan atau pemutakhiran bahan belajar sesuai dengan tuntutan perkembangan materi keilmuannya dapat dilakukan secara periodik dan mudah. Di samping itu, penyempurnaan metode penyajian materi pembelajaran dapat pula dilakukan, baik yang didasarkan atas umpan balik dari peserta didik maupun atas hasil penilaian guru/dosen/instruktur selaku penanggungjawab atau pembina materi pembelajaran itu sendiri. 5. Lebih mudah mendapatkan materi atau info. Jika kita menggunakan sistem pembelajaran berbasis E-Learning, kita akan lebih mudah untuk mencari dan mendapatkan materi atau info. Tinggal ketik apa yang kita cari, tunggu sebentar, kita langsung dapat materinya. 6. Bisa mendapatkan materi yang lebih banyak. Kita bisa mendapatkan banyak sekali materi, tidak hanya dari dalam negeri, bahkan kita bisa mencari materi yang berasal dari luar negeri yang tentunya akan menambah wawasan bagi kita dan juga bisa untuk meningkatkan hasil belajar kita. 7. Pembelajaran lebih efektif dan efisien waktu dan tenaga. Jika ada tugas, kita bisa mencari bahan yang kita butuhkan dengan cepat. Tidak harus ke sana ke mari untuk mendapatkan bahan yang kita butuhkan. Tinggal duduk di depan komputer atau laptop, lalu cari yang kita butuhkan. Setelah itu, susun tugasnya dan selesai. 7. Syarat dan Kendala E- Learning Menurut Newsletter of ODLQC, 2001 dalam Siahaan syarat-syarat kegiatan pembelajaran elektronik E-Learning adalah 1. Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringan dalam hal ini internet. 2. Tersedianya dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh peserta belajar, misalnya CD-ROM atau bahan cetak. 3. Tersedianya dukungan layanan tutor yang dapat membantu peserta belajar apabila mengalami kesulitan. 4. Adanya lembaga yang menyelenggarakan/mengelola kegiatan e-learning. 5. Adanya sikap positif pendidik dan tenaga kependidikan terhadap teknologi komputer dan internet. 6. Adanya rancangan sistem pembelajaran yang dapat dipelajari/diketahui oleh setiap peserta belajar. 7. Adanya sistem evaluasi terhadap kemajuan atau perkembangan belajar peserta belajar. 8. Adanya mekanisme umpan balik yang dikembangkan oleh lembaga penyelenggara Selain itu dalam Sembel, 2004, hal-hal yang perlu ada untuk “menghidupkan” e-learning adalah • Subject Matter Expert SME, merupakan nara sumber dari pembelajaran yang disampaikan. • Instructional Designer ID, bertugas untuk secara sistematis mendesain materi dari SME menjadi materi E-learning dengan memasukkan metode pengajaran agar materi menjadi lebih interaktif, lebih mudah, dan lebih menarik untuk dipelajari. • Graphic Designer GD, bertugas untuk mengubah materi teks menjadi bentuk grafis dengan gambar, warna, dan layout yang enak dipandang, efektif, dan menarik untuk dipelajari. • Learning Management System LMS, bertugas mengelola sistem di website yang mengatur lalu lintas interaksi antara instruktur dengan siswa, antarsiswa dengan siswa lainnya, serta hal lain yang berhubungan dengan pembelajaran, seperti tugas, nilai, dan peringkat ketercapaian belajar siswa. Kendala-kendala E-Learning Kendala atau hambatan dalam penyelenggaraan E-Learning, yaitu Effendi, 2005 • Investasi. Walaupun E-Learning pada akhirnya dapat menghemat biaya pendidikan, akan tetapi memerlukan investasi yang sangat besar pada permulaannya. • Budaya. Pemanfaatan E-Learning membutuhkan budaya belajar mandiri dan kebiasaan untuk belajar atau mengikuti pembelajaran melalui komputer. • Teknologi dan infrastruktur. E-Learning membutuhkan perangkat komputer, jaringan handal, dan teknologi yang tepat. • Desain materi. Penyampaian materi melalui E-Learning perlu dikemas dalam bentuk yang learner-centric. Saat ini masih sangat sedikit instructional designer yang berpengalaman dalam membuat suatu paket pelajaran E-Learning yang memadai. 8. Keunggulan dan Kelemaha E-Learning. Keunggulan E-Learning E-learning dapat dengan cepat diterima dan kemudian diadopsi adalah karena memiliki kelebihan/keunggulan sebagai berikut Effendi, 2005 • Efisiensi biaya, E-Learning mampu menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh organisasi karena tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pengadaan peralatan kelas, seperti ruang kelas, papan tulis, projector, alat tulis, dan lainnya. • Efektifitas pembelajaran, E-Learning merupakan hal baru yang menarik dapat memotivasi siswa untuk mencobanya, sehingga jumlah peserta dapat meningkat. E-Learning yang didesain dengan desain intruksi yang menarik dan dilengkapi materi berbasis multimedia dapat meningkatkan pemahaman isi pelajaran. • Fleksibilitas waktu, E-Learning membuat pelajar dapat menyesuaikan waktu belajarnya karena dapat mengakses pelajaran kapanpun diinginkan. • Fleksibilitas tempat, E-Learning membuat pelajar dapat mengakses pelajaran di mana saja, selama komputer terhubung dengan jaringan internet. • Fleksibilitas kecepatan pembelajaran, E-Learning dapat disesuaikan dengan kecepatan belajar masing-masing siswa Kelemahan E-Learning Sebagaimana asal kata dari E-Learning yang terdiri dari E elektronik dan learning belajar, maka system ini juga mempunyai kekurangan, antara lain • Keterbatasan jumlah computer yang dimiliki oleh sekolah juga menghambat pelaksanaan E-Learning. • Bagi orang yang gagap teknologi, system ini belum bisa diterapkan. • Kehadiran guru sebagai makhluk yang dapat berinteraksi secara langsung dengan para murid telah menghilang dari ruang-ruang elektronik E-Learning ini. • Kelemahan lain dalam E-Learning yang sering menjadi pembicaraan, antara lain kemungkinan adanya kecurangan, plagiasi, dan pelanggaran hak cipta. Pembelajaran dengan menggunakan E-Learning juga harus membutuhkan jaringan internet untuk pembelajaran jarak jauh 9. Dampak dan Pembiayaan E-Learning • Dari segi peserta didik sensasi belajar yang berbeda, meningkatnya akses terhadap informasi,. fleksibilitas cara belajar masing-masing individu • Dari segi institusi penyelenggara biaya penyelenggaraan pendidikan, rasa tanggung jawab untuk mengadakan pelatihan kepada para tenaga pengajarnya dan menyediakan teknologi atau media yang menjadi landasan dari sistem E-Learning yang digunakan. • Dari segi tutor/pengajar perlu adaptasi dalam cara pengajaran, diperlukan keahlian dalam menyediakan materi pembelajaran yang menarik dan penggunakan fitur-fitur yang disediakan pada sistem E-Learning dengan optimal dan efisien • Segi pembiayaan adalah salah satu perhatian utama bagi pihak yang. Adanya masalah biaya ini menyebabkan beberapa institusi pendidikan yang memiliki keterbatasan finansial memilih untuk bekerja sama dengan institusi pendidikan lain atau perusahaan penyedia layanan pengembangan sistem E-Learning 10. Teknologi Pendukung E-Learning Menurut Rusman 2011 dalam praktiknya,E-Learning memerlukan bantuan teknologi. Prinsipnya, teknologi tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu • Technology based learning adalah suatu sistem belajar berbasis teknologi. Terdiri atas Audio Information Technologies radio, audio tape, voice mail telephone dan Video Information Technologiesvideo tape, video text, video messaging. • Technology based web learning adalah suatu sistem belajar berbasis teknologi informasi melalui antar halaman web Internet, e-mail, tele conference. • Sedangkan menurut Rosenberg dalam Rusman 2011349 mengkategorikan tiga kriteria dasar yang ada dalam E-Learning • E-Learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi. • E-learning dikirimkan kepada pengguna melalui komputer dengan menggunakan standar teknologi internet. • E-learning terfokus pada pandangan pembelajaran yang paling luas, solusi pembelajaran yang mengungguli paradigma tradisional dalam pelatihan. 11. Peran Industri Teknologi Informasi Dalam E-Learning E-learning dikembangkan dari perpaduan aspek pembelajaran dan aspek teknologi. Dari sisi teknologi, keberhasilan e-learning mencakup perpaduan aspek teknologi, yaitu 1. Software Pengembang Software E-Learning Authoring Beberapa vendor khusus mengembangkan software authoring atau software yang dibutuhkan untuk mendesain dan menyusun materi pelatihan interaktif, test, presentasi, simulasi, web content, dll, secara profesional dan testruktur dengan menggabungkan berbagai content multimedia. Beberapa pengembang software e-learning authoring tool di dunia antara lain • Microsoft Powerpoint, Producer, Frontpage • Macromedia Authorware, Breeze, Dreamweaver • Adobe Premiere • Click2Learn • Quest 2. Hardware & Networking/communication Beberapa vendor lebih memfokuskan pada dukungan di aspek perangkat keras dan insfrastruktur pendukung dalam implementasi E-Learning dan aspek ini tentunya tak kalah penting dalam menentukan keberhasilan implementasi E-Learning. 12 . E-Learning di Era Globalisasi Pembelajaran dengan bantuan komputer PBK atau Computer Assisted Instruction CAI merupakan awal mula kemunculan dari e-learning. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, penerapan e-Learning merupakan suatu strategi yang efektif untuk mengejar ketertinggalan bangsa kita dengan bangsa lainnya yang sudah selangkah lebih maju dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi iptek, terutama teknologi informasi. Sebagai solusi, e-Learning memiliki keunggulan berupa biaya pengembangan yang lebih murah, lebih baik, serta lebih cepat. Lebih Cepat yaitu asalkan peserta tersebut memiliki hak akses perangkat teknologi informasi misalnya komputer, dengan cepat ia akan segera mendapatkan informasi yang dicarinya, bahkan tanpa disadiri ia mungkin akan mendapatkan informasi jauh melebihi dari apa yang ia cari. Lebih Murah metode pembelajaran secara e-Learning tidak mengharuskan peserta kegiatan belajar mengajar menghadiri suatu ruang tertentu, tidak diperlukan keberadaan ataupun penyediaan seorang tutor. Lebih Baik adalah metode pembelajaran secara e-Learning tidak menetapkan seorang peserta sebagai bagian dari seluruh peserta lainnya mengikuti cara belajar teman-teman lainnya. Hal ini, jelas sekali membuat mereka yang memiliki intelegensia tinggi dapat mempelajari subjek masalah yang ingin dipelajari secara lebih mendalam dan dapat lebih banyak lagi mendapatkan informasi yang menarik. Contoh Kasus Penerapan E-Learning PT. Kereta Api Indonesia Persero Lebih dari 40 % pendidikan perusahaan ditawarkan melalui e-learning. Perusahaan dapat mengehemat 50 – 70 % dengan e-learning dibanding pelatihan kelas tradisional. Pelatihan berbasis teknologi lebih konsisten dibanding dengan pelatihan kelas tradisional. E-Learning dapat meningkatkan retensi pengetahuan sebesar 20 %. Pendidikan dan pelatihan dengan pembelajaran tradisional tatap muka, membutuhkan waktu & biaya yang sangat besar. Atas petimbangan diatas, mengubah cara lama dalam pembelajaran menjadi e-learning. Dikutip dari pengenalan e-learning e-Learning adalah penggunaan sistematis teknologi jaringan multimedia komputer untuk memberdayakan peserta didik, meningkatkan pembelajaran, menghubungkan peserta dan sumber data pendukung untuk kebutuhan mereka, dan mengintegrasikan pembelajaran dengan kinerja individu sesuai tujuan organisasi menggunakan Learning Management System LMS yang memudahkan pegawai dalam meningkatkan pengetahuan kapanpun dan dimanapun. Misi e-learning adalah mengembangkan kompetensi pegawai dengan efektif, cepat, dan tepat. Manfaat e-learning Standarisasi pengajaran dan bahan ajar, fleksibilitas tepat dan waktu, fleksibilitas kecepatan pembelajaran, efektifitas pengajaran, fleksibilitas distribusi, mengurangi biaya pelatihan, otomasi proses administrasi, pola pendidikan teacher-centered menuju learner-centered, serta melacak aktivitas dan kemajuan belajar. E-Learning adalah bentuk pembelajaran konvensional yang dituang dalam format digital dan disajikan melalui teknologi informasi dan didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD dengan memanfaatkan perangkat komputer. DAFTAR PUSTAKA Putra, Yananto Mihadi. 2018. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen Pengenalan Model Pembelajaran eLearning. FEB – Universitas Mercu Buana Jakarta Raymond, McLeod, Jr. 2009. Sistem Informasi Manajemen edisi 10. Jakarta Salemba Empat. James A. O’ Brien, Introduction to information System, Edition 12, 2005 Tuban, McLean, Etherbe, Information Technology for Manajement, Second Edition, John Wiley & New York, 1999. Kroenke, 1992 Management Information System, Second Edition, California McGraw-Hill Book co. McLeod, Raymond Jr. 2001. Management Information System. Eight Edition. New Jersey Prentice Hall. Marshall B. Romney, Paul John Steinbart, 2006. Accounting Information System, Ninth Edition, Prentice Hall. Martin, Brown, De Hayes, Hoffer, Perkins, Managing Information Technology, 4th edition, Prentice-Hall, New Jersey, 2002 Robbins,Stephen P., Judge, Timothy A., Perilaku Organisasi, edisi 12, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2008 diakses tanggal 4 Juni 2015 diakses tanggal 6 Juni 2015 diakses tanggal 4 Juni 2015 diakses tanggal 4 Juni 2015 diakses tanggal 4 Juni 2015 ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication. Dipanjan MoitraThis book is appropriate for Commerce, Management and Engineering students at graduate and post- graduate level of different Indian Universities. Our sincere and deliberate efforts have been devoted to give the book a comprehensive form. All chapters have been discussed in a very simple and lucid language so as to make the subject easily understandable to our beloved students. We have also incorporated relevant case study at the end of each chapter. Contents - 1. Introduction to MIS 2. Structure of MIS 3. System and Models 4. Transaction Processing 5. Management and Decision Making 6. Decision Support System 7. Management Reporting System 8. Database Management System 9. MIS in Functional Areas of Business 10. Enterprise Resource Planning ERP 11. Supply Chain Management 12. Future of Information Technology on Organisation and Society 13. Data Warehousing and Data Mining 14. Data Communication and Network 15. Computer Fundamentals GlossaryModul Kuliah Sistem Informasi Manajemen Pengenalan Model Pembelajaran eLearningYananto PutraMihadiPutra, Yananto Mihadi. 2018. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen Pengenalan Model Pembelajaran eLearning. FEB -Universitas Mercu Buana JakartaSistem Informasi Manajemen edisi 10Mcleod RaymondRaymond, McLeod, Jr. 2009. Sistem Informasi Manajemen edisi 10. Jakarta Salemba Technology for ManajementTubanEtherbe McleanTuban, McLean, Etherbe, Information Technology for Manajement, Second Edition, John Wiley & New York, Information SystemRaymond McleodMcLeod, Raymond Jr. 2001. Management Information System. Eight Edition. New Jersey Prentice Information System, Ninth EditionMarshall B RomneyPaul John SteinbartMarshall B. Romney, Paul John Steinbart, 2006. Accounting Information System, Ninth Edition, Prentice P RobbinsTimothy A JudgePerilaku OrganisasiRobbins,Stephen P., Judge, Timothy A., Perilaku Organisasi, edisi 12, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2008
Kamu tentu sudah familiar dengan istilah e-learning, tapi apakah kamu tahu pengertian sebenarnya? Apabila kamu pernah mengikuti pembelajaran dan training secara online, sebetulnya ini termasuk dalam kategori e-learning. Secara garis besar, e-learning adalah penggunaan perangkat elektronik untuk proses pembelajaran dan edukasi. Pembelajaran dari platform social media seperti Youtube dan blog, mungkin sudah umum dilakukan. Tetapi, kini ada pula website-website yang sudah dibuat khusus dengan tujuan untuk menjadi platform situs belajar artikel ini, Dewaweb akan membahas pengertian e-learning, manfaat, jenis dan contoh situs belajar online yang bisa diakses untuk menambah pengetahuan dan skill. Simak di bawah ini ya! Baca Juga 15 Rekomendasi Situs Belajar Online Terbaik untuk Pelajar Pada dasarnya, e-learning adalah pembelajaran secara elektronik atau proses belajar mengajar yang dilakukan secara online. Jika dilihat dari susunan katanya, e-learning merupakan gabungan dua kata yakni electronic dan learning. Maka dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran ini memanfaatkan teknologi informasi untuk mendistribusikan materi ke penggunanya. Seperti yang sudah disebutkan di atas, sebuah sistem pembelajaran dan pengajaran formal dengan bantuan komputer, tablet, atau bahkan handphone bisa disebut sebagai e-learning. Proses pembelajaran sekarang tidak harus selalu berada di dalam kelas. Oleh karena itu, selama kamu menggunakan komputer dan internet untuk mengakses pelajarannya, kamu sudah melakukan kegiatan e-learning. E-learning juga bisa dikatakan sebagai jaringan yang memungkinkan pembagian pengetahuan dan penyampaian pendidikan diberikan kepada sejumlah besar penerima pada waktu yang sama ataupun berbeda. Baca Juga 10 Website Belajar Data Science Gratis untuk Fresh Graduates Mungkin pada awalnya, e-learning tidak dianggap serius karena tidak adanya elemen manusia yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Tetapi dengan semakin berkembangnya teknologi dan sistem pendidikan itu sendiri, e-learning sudah mulai diterima di kalangan masyarakat. Dengan semakin banyaknya pengguna device yang sudah menjadi bagian dari proses pembelajaran, buku dalam bentuk fisik mulai diganti dengan berbagai materi edukasi elektronik seperti e-Book dan penggunaan slide powerpoint. Selain itu, semakin banyak pengetahuan juga dibagikan melalui berbagai platform di internet seperti misalnya Youtube dan blog. Ini membuat materi-materi ini menjadi mudah diakses di mana saja dan kapan saja. Tentu saja, konsep pengajaran tradisional dengan bantuan buku dan di dalam kelas masih tetap penting. Tetapi efektivitas pembelajaran berbasis teknologi tidak bisa dianggap enteng. Otak manusia dapat dengan mudah mengingat dengan bantuan video dan gambar. Selain itu, visual juga sudah terbukti bisa membantu menarik perhatian para murid. Informasi yang didapat dari presentasi visual juga biasa tersimpan di dalam otak manusia untuk waktu yang lebih lama. Berbagai sektor, termasuk pertanian, kedokteran, pendidikan, layanan, bisnis, dan pemerintah di berbagai negara sudah mulai beradpatasi dengan konsep e-learning dan ini dapat membantu perkembangan edukasi. Baca Juga 13+ Situs dan Aplikasi Video Conference Terbaik untuk WFH Jenis-jenis E-Learning Sebelum ini, orang-orang berpikir bahwa e-learning hanya bisa dilakukan dengan memanfaatkan tools presentasi seperti Prezi atau membuat sebuah video. Dengan berjalannya waktu, e-learning pun berubah mengambil berbagai bentuk agar menjadi efektif bagi audience yang berbeda-beda. Tidak hanya untuk audiencenya, setiap konteks pembelajaran membutuhkan syarat yang berbeda dalam pembuatan e-learningnya. Ada bahan edukasi yang mungkin bisa disampaikan cukup dengan menggunakan presentasi. Ada juga bahan edukasi yang mungkin membutuhkan modul interaktif agar lebih mudah dimengerti oleh pembelajarnya. Meskipun ada banyak jenis e-learning, pada dasarnya mereka terbagi menjadi tiga jenis Didominasi Text E-learning pada level ini, isinya sederhana dan mencakup teks, grafik, beberapa audio, dan pertanyaan tes sederhana. Konten yang biasa menggunakan format ini adalah konten yang bertujuan untuk menyajikan pembelajaran dan menguji pembelajar dengan cepat setelah proses pembelajaran. Kursus berbasis teks jarang memiliki komponen interaktif, tidak ada gamifikasi, dan gambar yang digunakan juga sedikit. File PowerPoint yang diubah menjadi elearning sering masuk dalam kategori ini. Baca Juga Facebook Blueprint Belajar Online Gratis dari Facebook Interaktif Sebuah kursus e-learning interaktif biasa memiliki format yang mirip dengan format e-learning berbasis teks. Tetapi ada lebih banyak elemen yang diletakkan dalam kursusnya untuk membuat pembahasannya lebih menarik. Secara visual pun, e-learning jenis ini juga menggunakan visual yang lebih banyak seperti graphic, chart, dan diagram dimana ini bisa mendorong aspek interaktifnya. Jenis e-learning yang interaktif ini biasa menggunakan video. Simulasi E-learning simulasi juga salah satu jenis e-learning yang interaktif dan memanfaatkan graphics, video, dan audio. Sering ada simulasi khusus untuk membantu perolehan pembelajaran, yang bisa juga mencakup komponen 3d. Pelatihan perangkat lunak baru adalah contoh kursus yang sering melibatkan interaktivitas dan simulasi tingkat tinggi. Bukan hal yang aneh jika simulasi ini juga disertai dengan semacam lingkungan “uji” terkontrol. Elearning yang “berat” dengan simulasi memberi penekanan pada konsep penggambaran melalui berbagai media, biasanya dimulai dengan teks dan grafis, dengan audio, dan video contoh. Setelah itu, sering ada mode “try-it” di mana pengguna dapat melatih keterampilan baru, berpotensi menghasilkan pencapaian atau poin di sepanjang jalan. Manfaat E-Learning E-learning sendiri sudah dimanfaatkan oleh berbagai perusahaan multinasional untuk melakukan program training untuk karyawannya. Ini bisa dilakukan dengan mengikutsertakan elemen e-learning pada seminar khusus bagi karyawan perusahaan tersebut. Selain itu, sekolah-sekolah juga sudah mulai memberikan akses e-learning bagi murid-muridnya agar mereka bisa belajar dimana saja dan kapan saja. E-learning menawarkan berbagai keuntungan yang mungkin tidak Anda temukan di cara pembelajaran tradisional. Berikut adalah beberapa manfaat e-learning Baca Juga Belajar Coding untuk Pemula Dapat menjadi aktivitas asinkron atau sinkronis Secara tradisional, e-learning bersifat asinkron, yang berarti tidak ada waktu yang ditentukan untuk pembelajaran berlangsung. Semua orang bisa mengikuti langkah mereka sendiri, dan meluangkan waktu untuk mempelajari apa yang perlu mereka ketahui, kapan mereka perlu mengetahuinya. Namun, e-learning yang lebih sinkron sekarang ditawarkan melalui konferensi web dan pilihan obrolan. Hal yang hebat tentang e-learning adalah memberi Anda pilihan untuk melakukan satu hal atau keduanya. Mudah diakses E-learning bisa diletakkan di internet dan bisa dengan mudah diakses oleh banyak orang di dunia. Kamu tidak perlu datang ke negara lain atau menjadwalkan meeting di zona waktu yang berbeda. Selain itu, metode ini bisa dipelajari melalui berbagai perangkat. Kelas online bisa diakses melalui komputer, mobile device seperti smartphone dan tablets. Ini berarti pelajaran-pelajaran e-learning bisa diakses dimana saja dan kapan saja. Belajar sesuai kebutuhan Dengan e-learning, kamu bisa memilih sendiri topik apa yang ingin dipelajari. Kamu tidak perlu mengikuti suatu kelas yang panjang untuk mempelajari satu topik spesifik yang ingin dipelajari. E-learning juga biasanya tidak berdurasi panjang karena e-learning harus bisa menarik. Lebih efisien E-learning juga lebih efisien karena Anda tidak perlu mengorganisir sebuah sesi training yang dimana kadang Anda perlu menunggu sampai jumlah peserta mencapai angka tertentu agar kamu bisa menjalankan sesi training tersebut. Dengan e-learning, kamu tinggal mendistribusikan secara elektronik ke jutaan orang. Baca Juga Memanfaatkan Server CBT untuk Belajar Mengajar Biaya relatif lebih murah Tentunya e-learning juga tidak membutuhkan biaya sebanyak membuat acara offline. Baik Anda membuat kursus e-learning atau mengikutinya, biaya yang dibutuhkan tentu lebih murah. Kualitas konten yang konsisten Kursus e-learning biasanya memiliki kualitas konten yang konsisten. Dengan kelas offline, keadaan ruangan bisa mempengaruhi kondisi pembelajaran, tetapi dengan e-learning, kamu tidak perlu khawatir tentang hal-hal ini. Kamu bisa membuat konten yang konsisten dan jika kamu yang mengakses kontennya, kualitas e-learning biasa konsisten karena pembuat e-learning memiliki waktu yang cukup untuk membuat konten mereka. Contoh Pembelajaran E-Learning Bagi kamu yang tertarik menggunakan e-learning untuk belajar hal baru, kamu tidak perlu khawatir karena kami sudah mengumpulkan beberapa contoh situs pembelajaran e-learning. Situs-situs dalam daftar ini memiliki topik pembelajaran yang berbeda-beda. Mulai dari IT sampai bahasa. Apa saja ya kira-kira? Simak berikut ini! edX Contoh situs pembelajaran e-learning yang satu ini menawarkan berbagai courses dari banyak universitas. Salah satu hal yang membedakan edX dari website belajar online lainnya adalah durasi programnya. Jika sudah sign up, kamu berarti sudah berkomitmen untuk mengikuti semua pelajarannya serta mengerjakan tugas-tugasnya. Mereka akan memberimu schedule kelas dan jika telah melewati masa periode pembelajaran, kamu tidak akan bisa mengakses bahan kelas tersebut. Kamu bisa mendaftarkan diri ke kelas yang ditawarkan oleh universitas ternama seperti Harvard, MIT, Berkeley, dan masih banyak lagi. Jika mencari kelas yang santai dan bisa ikuti dalam waktu luang, maka mungkin ini buka website yang cocok untukmu. Coursera Coursera adalah salah satu contoh pembelajaran e-learning yang menawarkan Massive Open Online Courses atau MOOCs. Anda bisa menemukan berbagai mata pelajaran dari banyak universitas terkenal seperti Princeton, Duke, Stanford, dan CalTech. Sama seperti EdX, kelas yang Anda ikuti juga memiliki masa berlaku, biasanya Anda bisa mengakses file nya selama 10-14 minggu. Dengan lebih dari 1 jut a pengguna, Coursera sering disebut sebagai website paling lengkap untuk situs belajar online gratis. Udemy Udemy adalah salah satu contoh pembelajaran e-learning dengan institusi online yang menawarkan berbagai kelas. Kelas-kelas yang ada di Udemy juga diajarkan oleh orang-orang yang expert di bidangnya. Anda bisa belajar mulai dari topik seperti product development atau pengembangan produk, database SQL, Photoshop, teori music, bisnis, dan masih banyak lagi. Udemy juga memperbolehkan orang-orang yang memiliki pengetahuan tertentu untuk membuat kelas mereka sendiri sehingga Anda juga harus selektif dan hati-hati dalam memilih pelajaran. Di setiap kelasnya, akan ada bio setiap instruktor. Selain itu, mereka juga menyediakan area review user untuk memberi rating untuk kelas tersebut dan berbagi opini tentang kelas tersebut. Stack Overflow Bagi para programmer, Stack Overflow bisa menjadi salah satu situs e-learning yang layak dicoba. Kalau kamu ingin mempelajari programming, Stack Overflow adalah platform e-learning yang tepat, kamu bisa langsung bertanya jika memiliki pertanyaan. Stack Overflow memiliki banyak pengguna sehingga dijamin tidak akan menunggu lama untuk mendapatkan jawaban. Codeacademy Masih seputar coding dan pemograman, kamu bisa mencoba menggunakan Codeacademy. Di situs belajar e-learning yang satu ini, kamu bisa mempelajari berbagai Bahasa pemograman seperti HTML, CSS, PHP, dan Phyton. E-learning yang dilakukan di Codeacademy sangatlah interaktif. Contoh situs e-learning ini membuat pemograman menjadi kegiatan yang mudah dipelajari, menyenangkan, dan berguna bagi para pemula. Situs ini memang lebih diperuntukkan bagi pemula sehingga kedalaman materi juga disesuaikan untuk pemula. Jika kamu hanya mencari pengetahuan pengantar dari subjek tersebut, Codeacademy bisa menjadi pilihan yang tepat. Lumosity Lumosity adalah website e-learning yang diperuntukkan untuk meningkatkan kemampuan mental seperti memori, perhatian, dan kemampuan analisis. Memang website ini mungkin terlihat seperti situs gaming. Tetapi permainan-permainan menyenangkan ini bertujuan untuk melatih otak. Selain itu, Lumosity juga menawarkan program pelatihan pribadi agar kamu bisa mengatur waktu training sesuai dengan kebutuhan dan keinginanmu. Kamu juga bisa melihat progress yang sudah dilakukan. Tujuan dari website ini adalah untuk melatih ketajaman otak dan memang website ini bisa dibilang cukup adiktif. Duolingo Duolingo adalah salah satu contoh pembelajaran e-learning untuk belajar bahasa asing. Duolingo menawarkan berbagai bahasa asing yang banyak dipelajari seperti bahasa Inggris, Spanyol, Jerman, Korea, Prancis dan sebagainya. Duolingo menyediakan 26 bahasa yang sudah siap untuk dipelajari, 4 bahasa dalam fase beta, dan 4 bahasa masih dalam proses “penetasan”. Website ini benar-benar membuat mempelajari bahasa menyenangkan. Duolingo juga gratis loh untuk digunakan! Ruangguru Dengan semakin berkembangnya dunia startup di Indonesia, pendidikan pun juga ikut terpengaruh. Salah satu contoh situs e-learning yang populer adalah Ruangguru. Situs belajar online yang satu ini ada perusahaan teknologi di Indonesia yang focus pada layanan berbasis pendidikan. Sejak didirikan di tahun 2014 sampai saat ini mereka memiliki lebih dari 150 ribu guru yang membagikan pengetahuan mereka di lebih dari 100 bidang pelajaran. Pelajaran yang ditawarkan di Ruangguru tidak hanya untuk mahasiswa universitas tetapi juga untuk anak-anak SD, SMP, dan SMA juga. Tentu saja semua pelajaran yang tersedia di Ruangguru disampaikan dengan menggunakan bahasa Indonesia. Kamu juga bisa mengakses Ruangguru melalui aplikasi di App Store dan Play Store. Sudah Tahu Apa itu E-Learning? E-learning adalah metode pembelajaran elektronik yang dilakukan secara online. Seiring berkembangnya pendidikan online, peluang orang-orang untuk terus belajar juga akan terus berkembang. Semakin lama, universitas tradisional juga mulai melihat kebutuhan untuk mengurangi biaya pendidikan dan membuat siswa tetap tertarik dengan program mereka. Bagi kamu yang ingin membagi pengetahuan, kamu juga bisa memanfaatkan kesempatan untuk menciptakan program pelajaran yang dinamis dan mudah diakses kapan saja dan dimana saja. E-learning memberikan kesempatan bagi orang-orang untuk mengajarkan berbagai pengetahuan dan keterampilan dengan cara yang mudah dan menyenangkan sehingga murid-muridnya juga tidak akan bosan. Semoga artikel ini membantumu, salam sukses online!
Posted on December 2, 2009 by syndicatehack komponen yang membentuk e-Learning adalah Infrastruktur e-Learning Infrastruktur e-Learning dapat berupa personal computer PC, jaringan komputer, internet dan perlengkapan multimedia. Termasuk didalamnya peralatan teleconference apabila kita memberikan layanan synchronous learning melalui teleconference. Sistem dan Aplikasi e-Learning Sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar konvensional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian rapor, sistem ujian online dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar. Sistem perangkat lunak tersebut sering disebut dengan Learning Management System LMS. LMS banyak yang opensource sehingga bisa kita manfaatkan dengan mudah dan murah untuk dibangun di sekolah dan universitas kita. Konten e-Learning Konten dan bahan ajar yang ada pada e-Learning system Learning Management System. Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk Multimedia-based Content konten berbentuk multimedia interaktif atau Text-based Content konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa. Biasa disimpan dalam Learning Management System LMS sehingga dapat dijalankan oleh siswa kapanpun dan dimanapun. Depdiknas cukup aktif bergerak dengan membuat banyak kompetisi pembuatan multimedia pembelajaran. Pustekkom juga mengembangkan yang mem-free-kan multimedia pembelajaran untuk SMP, SMA dan SMK. Juga mari kita beri applaus ke pak Gatot Biro PKLN yang mulai memberikan insentif dan beasiswa untuk mahasiswa yang mengambil konsentrasi ke Game Technology yang arahnya untuk pendidikan. Ini langkah menarik untuk mempersiapkan perkembangan e-Learning dari sisi konten. Sedangkan Actor yang ada dalam pelaksanakan e-Learning boleh dikatakan sama dengan proses belajar mengajar konvensional, yaitu perlu adanya guru instruktur yang membimbing, siswa yang menerima bahan ajar dan administrator yang mengelola administrasi dan proses belajar mengajar. Oh ya terminologi yang berhubungan dengan e-Learning sebenarnya banyak. Ada online learning, software learning, multimedia learning, computer based learning. Boleh dikatakan semua bisa diwakili oleh e-Learning, baik dalam perspektif umum online learning, computer based learning maupun dalam perspektif komponen e-Learning multimedia learning sebagai komponen e-Learning content dan software learning sebagai komponen e-learning system. Sedikit perlu kita garis bawahi untuk terminologi distance learning. Terminologi distance learning ini sejak dulu sudah ada, hanya dulu distribusi bahan ajar dan proses pembelajaran tidak menggunakan media elektronik, misalnya universitas terbuka yang dulu mengirimkan module pembelajaran lewat pos. Hanya, saat ini universitas yang menerapkan distance learning kebanyakan sudah menggunakan media elektronik untuk mendistribusikan bahan ajar dan proses belajar mengajar, dengan kata lain bisa saja distance learning masuk ke definisi e-Learning untuk kondisi ini. Tapi tidak menjadi masalah kalau open university yang ada di dunia ini tetap menggunakan term distance learning, karena mungkin sudah lebih lama dan terbiasa digunakan. Yang pasti secara kohesi terminologi, distance learning akan dekat dengan terminologi open university dan synchronous learning. sumber Filed under E-Learning
yang tidak termasuk komponen pendukung e learning adalah